Usia muda adalah usia yang sangat menyenangkan, masa-masa ini jangan pernah disia-siakan. Tak jarang bagi para pasangan yang sedang dimabuk asmara, akan cepat-cepat menikah muda. Entah berbagai alasan, jika anda memiliki teman yang menikah di usia muda dan bertanya-tanya mengapa teman anda melakukannya. Ini dia beberapa alasannya.
1. Hamil di luar nikah
Alasan yang paling sering digunakan pasangan muda yang ingin segera melepaskan masa lajangnya karena hamil diluar nikah atau dalam bahasa bulenya married by accident. Hamil diluar nikah seakan menjadi trend di kalangan remaja sekarang, yang menjadi pertanyaannya sekarang apakah dari pihak orangtua kurang mengawasi anak-anak mereka sehingga terjadinya hamil diluar nikah. Bukan hanya malu yang akan dirasakan keluarga, dari si pelaku juga akan malu. Terlebih lagi bagi mereka yang masih sekolah. Di era sekarang ini hal pacaran menjadi sesuatu yang tak asing di kalangan masyarakat. Boleh saja pacaran, asal ingat batasannya. Banyak yang berpendapat diantara remaja sekarang, tanpa pacar hambar dan hidup tak ada artinya lagi. Padahal pernyataan itu salah besar, seharusnya pacaran dapat memicu semangat belajar, bukan justru merusak diri. Jadi jangan heran kalau anak-anak muda sudah hamil duluan sebelum menikah. Jika sudah demikian untuk menutupi aib, keluarga mencari solusi terpaksa untuk menikahkan anaknya yang masih belia. Padahal umur belum cukup.
2. Menikah disebabkan paksaan orangtua
Layaknya Siti Nurbaya saja menikah karena paksaan orangtua, namun beberapa daerah di Indonesia memang masih menjalankan tradisi ini. Entahlah apa benar-benar menjalankan tradisi nenek moyang atau justru ala Siti Nurbaya, yang memiliki utang dan anaknya yang menjadi taruhannya. Adat masyarakat dibeberapa setempat masih hobi untuk menjodohkan anak-anaknya.
3. Mengikut tren nikah muda
Alasan nikah muda selanjutnya adalah mengikuti trend, jangan salah trend bukan hanya ada di trend pakaian saja melainkan juga menikah. Sebagian besar masyarakat Indonesia menikah muda setelah tamat SMP atau SMA atau sudah selesai kuliah. Iya jika menikah mudanya Karena sudah memiliki pekerjaan tentu tak jadi persoalan. Yang dipermasalahkan di sini adalah trendnya, biasanya rasa gengsi takut tidak laku dengan lawan jenis yang mengakibatkan remaja rela menikah muda, meskipun usia belum cukup.
4. Menjaga diri dari fitnahan
Menjaga diri dari fitnahan biasanya alasan keempat para pemuda, fitnahan lebih kenyam daripada pembunuhan iya kira-kira seperti kata-kata yang lebih sering terlontarkan. Jadi utuk menjaga nama baik, biasanya nikah mudah akan dilangsungkan. Kaum adamlah yang biasanya takut difitnah demikian, coba saja lihat kaum hawa yang berpenampilan berani seperti warga negara asing, tentu akan membuat mata kaum hawa menjadi tidak karuan. Kalau sudah begini, jangan menyalahkan kaum adam melulu. Sebagai kaum hawa juga harus pintar dan baik dalam berbusana. Dari berbusanalah biasanya kaum adam, berani melakukan hal yang diluar keinginan justru dinafsukan. Kaum adam akan menginginkan pernikahan secepatnya, pasalnya mata yang memandang terlalu indah.
5. Mengangkat strata sosial
Keluarga menikahkan anaknya kepada orang kaya dengan tujuan agar keluarganya menjadi lebih baik, karena terangkat oleh menantu yang kaya tersebut. Menginginkan kaya dengan cepat iya salah satunya dengan menikahkan anaknya dengan orang kaya dan terpandang otomatis strata sosial menjadi lebih tinggi. Alih-alih ingin mengangkat status sosial dalam masyarakat maka meskipun masih muda, mereka tetap menikahkan anaknya. Padahal belum tentu anaknya mau dinikahkan diusia muda, apalagi dengan orangtua yang sebelumnya telah memiliki istri.
1. Hamil di luar nikah
Alasan yang paling sering digunakan pasangan muda yang ingin segera melepaskan masa lajangnya karena hamil diluar nikah atau dalam bahasa bulenya married by accident. Hamil diluar nikah seakan menjadi trend di kalangan remaja sekarang, yang menjadi pertanyaannya sekarang apakah dari pihak orangtua kurang mengawasi anak-anak mereka sehingga terjadinya hamil diluar nikah. Bukan hanya malu yang akan dirasakan keluarga, dari si pelaku juga akan malu. Terlebih lagi bagi mereka yang masih sekolah. Di era sekarang ini hal pacaran menjadi sesuatu yang tak asing di kalangan masyarakat. Boleh saja pacaran, asal ingat batasannya. Banyak yang berpendapat diantara remaja sekarang, tanpa pacar hambar dan hidup tak ada artinya lagi. Padahal pernyataan itu salah besar, seharusnya pacaran dapat memicu semangat belajar, bukan justru merusak diri. Jadi jangan heran kalau anak-anak muda sudah hamil duluan sebelum menikah. Jika sudah demikian untuk menutupi aib, keluarga mencari solusi terpaksa untuk menikahkan anaknya yang masih belia. Padahal umur belum cukup.
2. Menikah disebabkan paksaan orangtua
Layaknya Siti Nurbaya saja menikah karena paksaan orangtua, namun beberapa daerah di Indonesia memang masih menjalankan tradisi ini. Entahlah apa benar-benar menjalankan tradisi nenek moyang atau justru ala Siti Nurbaya, yang memiliki utang dan anaknya yang menjadi taruhannya. Adat masyarakat dibeberapa setempat masih hobi untuk menjodohkan anak-anaknya.
3. Mengikut tren nikah muda
Alasan nikah muda selanjutnya adalah mengikuti trend, jangan salah trend bukan hanya ada di trend pakaian saja melainkan juga menikah. Sebagian besar masyarakat Indonesia menikah muda setelah tamat SMP atau SMA atau sudah selesai kuliah. Iya jika menikah mudanya Karena sudah memiliki pekerjaan tentu tak jadi persoalan. Yang dipermasalahkan di sini adalah trendnya, biasanya rasa gengsi takut tidak laku dengan lawan jenis yang mengakibatkan remaja rela menikah muda, meskipun usia belum cukup.
4. Menjaga diri dari fitnahan
Menjaga diri dari fitnahan biasanya alasan keempat para pemuda, fitnahan lebih kenyam daripada pembunuhan iya kira-kira seperti kata-kata yang lebih sering terlontarkan. Jadi utuk menjaga nama baik, biasanya nikah mudah akan dilangsungkan. Kaum adamlah yang biasanya takut difitnah demikian, coba saja lihat kaum hawa yang berpenampilan berani seperti warga negara asing, tentu akan membuat mata kaum hawa menjadi tidak karuan. Kalau sudah begini, jangan menyalahkan kaum adam melulu. Sebagai kaum hawa juga harus pintar dan baik dalam berbusana. Dari berbusanalah biasanya kaum adam, berani melakukan hal yang diluar keinginan justru dinafsukan. Kaum adam akan menginginkan pernikahan secepatnya, pasalnya mata yang memandang terlalu indah.
5. Mengangkat strata sosial
Keluarga menikahkan anaknya kepada orang kaya dengan tujuan agar keluarganya menjadi lebih baik, karena terangkat oleh menantu yang kaya tersebut. Menginginkan kaya dengan cepat iya salah satunya dengan menikahkan anaknya dengan orang kaya dan terpandang otomatis strata sosial menjadi lebih tinggi. Alih-alih ingin mengangkat status sosial dalam masyarakat maka meskipun masih muda, mereka tetap menikahkan anaknya. Padahal belum tentu anaknya mau dinikahkan diusia muda, apalagi dengan orangtua yang sebelumnya telah memiliki istri.