Mungkin anda atau kita semua bertanya-tanya mengapa cincin kawin di kenakan pada jari manis? Ada yang berpendapat bahwa ya memang itu jari manis jadi pas dimasuki cincin agar terlihat menarik. Atau ada yang bilang itu sudah tradisi, jika tidak dipasang pada jari manis ya pamali. Mungkin juga ada yang berkata jika tidak di jari manis akan mendapat sesuatu yang buruk. Tetapi entahlah itu tergantung dari kepercayaan dan adat-istiadat.
Terlepas dari adat dan kepercayaan ternyata Tuhan mempunyai alasan tersendiri mengapa cincin kawin dikenakan pada jari manis. Tuhan menciptakan sesuatu pasti mempunyai manfaat dan semua itu bisa dibuktikan baik secara ilmiah maupun langkah teknis. Agar kita paham alasannya cincin dikenakan di jari manis, mari amati dan lakukan langkah-langkah berikut ini sehingga anda mengerti filosofinya:
1. Bukalah kedua telapak tangan, lalu gabungkan jari-jari yang sama dari tangan kanan dan kiri. Tempelkan ibu jari dengan ibu jari, jari telunjuk dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari tengah, jari manis dan jari manis, serta jari kelingking tempelkan dengan jari kelingking.
2. Kemudian tekuk kedua jari tengah ke arah dalam, tetap tempelkan kedua jari tengah walau ditekuk. Pokoknya hanya satu pasang jari yang tidak ditempelkan atau dipertemukan saja.
3. Lalu bukalah kedua ibu jari anda dan biarkan terpisah, lalu tutup pertemukan kembali kedua ibu jari. Ibu jari bisa diartikan sebagai kedua orang tua anda yang saat ini masih hidup. Dengan membuka ibu jari berarti suatu hari nanti orang tua akan meninggalkan anda dan itu sudah pasti ketika mereka meninggal.
4. Bukalah kedua jari telunjuk anda, bisa diartikan sebagai kakak atau adik anda atau saudara anda. Yang suatu hari nanti mereka juga bisa meninggalkan anda. Lalu tutup tempelkan kembali kedua jari telunjuk tersebut.
5. Selanjutnya anda buka jari kelingking, yang bisa kita artikan sebagai anak-anak kita kelak. Mungkin ketika sudah besar nanti, saat mereka sudah siap berkeluarga anda harus melepaskannya. Atau jika ajal menjemput , anda yang meninggalkan dia. Jadi tetap antara anak dan orang tua tidak bisa bersama selamanya. Lalu tutup atau pertemukan kembali jari kelingking.
6. Langkah terakhir anda buka jari manis, apakah bisa dibuka secara bersamaan dengan mudah seperti jari-jari lainnya? Tidak bukan? anda harus bersusah-payah untuk membukanya bahkan tidak sanggup untuk melepaskannya.
7. Kedua jari manis bisa diartikan sebagai anda dan pasangan. Jari manis akan tetap melekat, susah dipisahkan, walau berusaha sekuat tenaga. Melambangkan bahwa suami dan istri atau pasangan hidup akan selalu bersama-sama dalam suasana apapun baik suka maupun duka. Itulah yang diharapkan mengapa cincin kawin dipasang di jari manis.
Sekarang anda sudah tahukan alasannya cincin dipasang pada jari manis? Dengan begitu anda semakin mantap memasangkan cincin di jari manis pasangan anda. Jangan lupa berdoalah dalam hati agar pernikahan anda langgeng, menjadi pasangan hidup yang selalu harmonis, dan tidak akan ada yang memisahkan anda dan pasangan walau kematian serta selalu bersama diakhirat kelak. Namun, meletakkan cincin di jari manis hanyalah suatu bentuk harapan saja, bagaimananya nanti dalam menjalani hubungan setelah menikah itulah kehidupan yang sebenarnya.
Tetapi dalam hubungan pernikahan anda juga memperhatikan orang tua dan anak serta saudara, karena merekalah yang mendukung keharmonisan rumah tangga anda. Berpikirlah dewasa dengan melihat keadaan jauh kedepan dan berkaca pada masa lalu. Tentu kebahagiaan dan keserasian dalam hidup dapat terwujudkan
Terlepas dari adat dan kepercayaan ternyata Tuhan mempunyai alasan tersendiri mengapa cincin kawin dikenakan pada jari manis. Tuhan menciptakan sesuatu pasti mempunyai manfaat dan semua itu bisa dibuktikan baik secara ilmiah maupun langkah teknis. Agar kita paham alasannya cincin dikenakan di jari manis, mari amati dan lakukan langkah-langkah berikut ini sehingga anda mengerti filosofinya:
1. Bukalah kedua telapak tangan, lalu gabungkan jari-jari yang sama dari tangan kanan dan kiri. Tempelkan ibu jari dengan ibu jari, jari telunjuk dengan jari telunjuk, jari tengah dan jari tengah, jari manis dan jari manis, serta jari kelingking tempelkan dengan jari kelingking.
2. Kemudian tekuk kedua jari tengah ke arah dalam, tetap tempelkan kedua jari tengah walau ditekuk. Pokoknya hanya satu pasang jari yang tidak ditempelkan atau dipertemukan saja.
3. Lalu bukalah kedua ibu jari anda dan biarkan terpisah, lalu tutup pertemukan kembali kedua ibu jari. Ibu jari bisa diartikan sebagai kedua orang tua anda yang saat ini masih hidup. Dengan membuka ibu jari berarti suatu hari nanti orang tua akan meninggalkan anda dan itu sudah pasti ketika mereka meninggal.
4. Bukalah kedua jari telunjuk anda, bisa diartikan sebagai kakak atau adik anda atau saudara anda. Yang suatu hari nanti mereka juga bisa meninggalkan anda. Lalu tutup tempelkan kembali kedua jari telunjuk tersebut.
5. Selanjutnya anda buka jari kelingking, yang bisa kita artikan sebagai anak-anak kita kelak. Mungkin ketika sudah besar nanti, saat mereka sudah siap berkeluarga anda harus melepaskannya. Atau jika ajal menjemput , anda yang meninggalkan dia. Jadi tetap antara anak dan orang tua tidak bisa bersama selamanya. Lalu tutup atau pertemukan kembali jari kelingking.
6. Langkah terakhir anda buka jari manis, apakah bisa dibuka secara bersamaan dengan mudah seperti jari-jari lainnya? Tidak bukan? anda harus bersusah-payah untuk membukanya bahkan tidak sanggup untuk melepaskannya.
7. Kedua jari manis bisa diartikan sebagai anda dan pasangan. Jari manis akan tetap melekat, susah dipisahkan, walau berusaha sekuat tenaga. Melambangkan bahwa suami dan istri atau pasangan hidup akan selalu bersama-sama dalam suasana apapun baik suka maupun duka. Itulah yang diharapkan mengapa cincin kawin dipasang di jari manis.
Sekarang anda sudah tahukan alasannya cincin dipasang pada jari manis? Dengan begitu anda semakin mantap memasangkan cincin di jari manis pasangan anda. Jangan lupa berdoalah dalam hati agar pernikahan anda langgeng, menjadi pasangan hidup yang selalu harmonis, dan tidak akan ada yang memisahkan anda dan pasangan walau kematian serta selalu bersama diakhirat kelak. Namun, meletakkan cincin di jari manis hanyalah suatu bentuk harapan saja, bagaimananya nanti dalam menjalani hubungan setelah menikah itulah kehidupan yang sebenarnya.
Tetapi dalam hubungan pernikahan anda juga memperhatikan orang tua dan anak serta saudara, karena merekalah yang mendukung keharmonisan rumah tangga anda. Berpikirlah dewasa dengan melihat keadaan jauh kedepan dan berkaca pada masa lalu. Tentu kebahagiaan dan keserasian dalam hidup dapat terwujudkan