Setiap orang mempunyai pandangan yang berbeda tentang usia pernikahan. Ada yang suka menikah muda dan ada juga yang berpikir akan menikah setelah semua apa yang dibutuhkan telah matang, seperti masalah rumah dan pekerjaan. Beda lagi dengan peraturan usia menikah yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu 21-25 tahun bagi wanita dan 25-26 tahun bagi pria. Karena pada usia tersebut diperkirakan seseorang sudah siap secara psikis maupun materi.
Hindari menikah pada usia yang sudah tidak muda lagi. Karena akan berdampak buruk pada kehidupan rumah tangga anda nantinya. Jangan hanya karena berada di puncak karir sehingga mengesampingkan pernikahan. Agar anda tidak lupa dengan urusan menikah, maka simaklah ulasan berikut ini tentang beberapa bahaya menikah di usia yang terlalu matang.
Berkurangnya semangat
Saat anda menikah pasti akan senang menikmati momen-momen berdua, waktu akan lebih banyak dihabiskan untuk berdua saja. Banyak hal yang bisa anda lakukan dengan pasangan seperti jalan-jalan, tamasya menikmati pemandangan alam, makan malam romantis, atau yang lainnya. Tetapi jika anda menikah pada usia yang lebih matang kira-kira 40 ke atas, akan tumbuh rasa malas untuk melakukan aktivitas tersebut. Anda akan berpikir bahwa itu hanya akan membuang-buang waktu, tenaga, dan materi saja. Pikiran akan tertuju pada sesuatu hal yang lebih serius tanpa menghiraukan quality time untuk berduaan.
Ingin segera mendapatkan momongan
Memang setiap pasangan yang sudah menikah mengharapkan hadirnya keturunan. Tetapi sebelum itu terjadi anda harus melakukan perkenalan lebih jauh tentang karakter satu sama lain, menjaga dan membina keintiman berdua agar rumah tangga yang dijalani selalu harmonis. Hal ini tidak berlaku pada pasangan yang terlalu matang ketika menikah, mereka akan memikirkan untuk segera mendapatkan momongan. Kekhawatiran merawat anak di usia tua akan terus membayangi kehidupan rumah tangganya.
Sulit beradaptasi dengan kehidupan berumah tangga
Hidup sebelum dan sesudah menikah tentu berbeda. Ketika anda sudah menikah, harus siap berbagi dan memenuhi kebutuhan keluarga tanpa campur tangan orang tua lagi. Bagi yang menikah terlambat tentu hal ini menjadi masalah, karena dia terlalu lama dirawat rang tua. Padahal baru saja dia dibangunkan orang tuanya dan sekarang harus membangunkan anak serta menyiapkan kebutuhan sang anak, tentu sangatlah melelahkan. Karena tidak menikmati kehidupan rumah tangga, dia akan merasa tidak senang dan sulit menjalani semuanya.
Mendapatkan pasangan yang tidak sesuai kriteria
Karena sudah cukup matang, seseorang merasa harus segera menikah, akibatnya menikah dengan siapa saja yang dekat atau yang dijodohkan dengannya. Jika tidak mempunyai kecocokan dan hanya keterpaksaan untuk menikah, akan berpengaruh pada kehidupan rumah tangganya. Akan terjadi banyak perseteruan, rumah tangga yang tidak harmonis, bahkan yang paling buruk akan berdampak pada keturunan dengan kualitas buruk.
Salah dalam bertindak
Karena terlalu banyak waktu untuk memikirkan diri sendiri dan hanya mementingkan karir saja, membuat anda salah melangkah setelah menikah. Anda akan terlalu sering mengurusi pekerjaan daripada keluarga, anda akan berpikir bahwa dengan uang yang cukup kehidupan anda akan menjadi harmonis selalu. Fokus anda akan tertuju pada biaya anak, kebutuhan sehari-hari, investasi masa depan yang bisa membuat anda tidak menikmati masa indah dalam berumah tangga. Terlalu fokus pada masa depan membuat anda salah bertindak dan berpikir bahwa pekerjaan akan menjadi nomer satu.
Ingatlah menikah itu penting!! Dan menikmati kehidupan didalamnya dapat membuat hidup anda lebih berarti.
Hindari menikah pada usia yang sudah tidak muda lagi. Karena akan berdampak buruk pada kehidupan rumah tangga anda nantinya. Jangan hanya karena berada di puncak karir sehingga mengesampingkan pernikahan. Agar anda tidak lupa dengan urusan menikah, maka simaklah ulasan berikut ini tentang beberapa bahaya menikah di usia yang terlalu matang.
Berkurangnya semangat
Saat anda menikah pasti akan senang menikmati momen-momen berdua, waktu akan lebih banyak dihabiskan untuk berdua saja. Banyak hal yang bisa anda lakukan dengan pasangan seperti jalan-jalan, tamasya menikmati pemandangan alam, makan malam romantis, atau yang lainnya. Tetapi jika anda menikah pada usia yang lebih matang kira-kira 40 ke atas, akan tumbuh rasa malas untuk melakukan aktivitas tersebut. Anda akan berpikir bahwa itu hanya akan membuang-buang waktu, tenaga, dan materi saja. Pikiran akan tertuju pada sesuatu hal yang lebih serius tanpa menghiraukan quality time untuk berduaan.
Ingin segera mendapatkan momongan
Memang setiap pasangan yang sudah menikah mengharapkan hadirnya keturunan. Tetapi sebelum itu terjadi anda harus melakukan perkenalan lebih jauh tentang karakter satu sama lain, menjaga dan membina keintiman berdua agar rumah tangga yang dijalani selalu harmonis. Hal ini tidak berlaku pada pasangan yang terlalu matang ketika menikah, mereka akan memikirkan untuk segera mendapatkan momongan. Kekhawatiran merawat anak di usia tua akan terus membayangi kehidupan rumah tangganya.
Sulit beradaptasi dengan kehidupan berumah tangga
Hidup sebelum dan sesudah menikah tentu berbeda. Ketika anda sudah menikah, harus siap berbagi dan memenuhi kebutuhan keluarga tanpa campur tangan orang tua lagi. Bagi yang menikah terlambat tentu hal ini menjadi masalah, karena dia terlalu lama dirawat rang tua. Padahal baru saja dia dibangunkan orang tuanya dan sekarang harus membangunkan anak serta menyiapkan kebutuhan sang anak, tentu sangatlah melelahkan. Karena tidak menikmati kehidupan rumah tangga, dia akan merasa tidak senang dan sulit menjalani semuanya.
Mendapatkan pasangan yang tidak sesuai kriteria
Karena sudah cukup matang, seseorang merasa harus segera menikah, akibatnya menikah dengan siapa saja yang dekat atau yang dijodohkan dengannya. Jika tidak mempunyai kecocokan dan hanya keterpaksaan untuk menikah, akan berpengaruh pada kehidupan rumah tangganya. Akan terjadi banyak perseteruan, rumah tangga yang tidak harmonis, bahkan yang paling buruk akan berdampak pada keturunan dengan kualitas buruk.
Salah dalam bertindak
Karena terlalu banyak waktu untuk memikirkan diri sendiri dan hanya mementingkan karir saja, membuat anda salah melangkah setelah menikah. Anda akan terlalu sering mengurusi pekerjaan daripada keluarga, anda akan berpikir bahwa dengan uang yang cukup kehidupan anda akan menjadi harmonis selalu. Fokus anda akan tertuju pada biaya anak, kebutuhan sehari-hari, investasi masa depan yang bisa membuat anda tidak menikmati masa indah dalam berumah tangga. Terlalu fokus pada masa depan membuat anda salah bertindak dan berpikir bahwa pekerjaan akan menjadi nomer satu.
Ingatlah menikah itu penting!! Dan menikmati kehidupan didalamnya dapat membuat hidup anda lebih berarti.